Kamis, 24 November 2011

Judika
Judika Nalon Abadi Sihotang
Laki-Laki
Sidikalang, Sumatera Utara, 31 Agustus 1978


Biografi :


PERSONAL
Judika, atau yang bernama lengkap Judika Nalon Abadi Sihotang, lahir di Sidikalang, Sumatera Utara, 31 Agustus 1978. Ia adalah penyanyi yang populer sebagai peraih runner-up Indonesian Idol 2. Dalam kehidupan pribadinya, Judika menjalin hubungan dengan Runner up I Puteri Indonesia 2007, Duma Riris Silalahi
.

Bakat menyanyinya tampak semenjak masih duduk di bangku Sekolah Dasar di Brastagi, Sumatera Utara . Bahkan dirinya pernah membentuk grup musik bersama teman dan sahabatnya, serta pernah menjuarai Bahana Suara Pelajar untuk tingkat Sumatera Utara.

KARIR
Pasca kesuksesannya di Indonesian Idol, Judika telah merilis Seri Cinta (2005) dan One (2007). Kemudian, di tahun 2010, Judika merilis album solo berikutnya berjudul SETENGAH MATI MERINDU. Album ketiganya tersebut lebih banyak mengusung genre rock. Di album ini, Judika tak hanya menyanyi tapi juga menciptakan lagu sendiri.

Usai mencoba kemampuan berakting di film SI JAGO MERAH dan THE TARIX JABRIX, Judika mulai mendapat lebih banyak tawaran dalam layar lebar. Bintang BOLA ITU BUNDAR membintangi IMPAL (PARIBAN) bersama sang kekasih, Duma.

Meski termasuk pemain baru pada dunia seni peran, namun Judika telah membuktikan ia serius menekuni bidang ini. Terbukti di ajang Indonesian Movie Awards 2009, ia memperoleh penghargaan pada kategori Pemeran Pendatang Baru Pria Terbaik lewat film SI JAGO MERAH
.

Pertengahan tahun 2011, Judika yang sempat mengungkapkan keinginannya menjadi anak band pun digaet oleh musisi ternama Ahmad Dhani untuk menjadi vokalis band baru bernama Mahadewa. Dengan demikian, saat ini Judika telah resmi menjadi salah satu warga Kerajaan Cinta.

DISKOGRAFI
SERI CINTA (2005)
ONE (2007)
SETENGAH MATI MERINDU (2010)

FILMOGRAFI
SI JAGO MERAH (2008)
THE TARIX JABRIX 2 (2009)
BOLA ITU BUNDAR
IMPAL (PARIBAN)

sepucuk surat dari ibu dan ayah, anaku ketika aku semakin tua aku berharap kamu memahami dan memiliki kesabaran untuku, suatu ketika aku memecahkan piring atau menumpahkan sup diatas meja karena penglihatanku berkurang, aku berharap kamu tidak memarahiku, orangtua itu sensitif selalu merasa bersalah saat kamu berteriak, ketika pendengaranku semakin memburuk dan aku tidak bisa mendengar apa yg kamu katakan, aku harap kamu tidak memanggilku tuli, mohon ulangi apa yg kamu katakan atau menuliskannya, maaf anakku, aku semakin tua, ketika lututku mulai melemah, aku harap kamu memiliki kesabaran untuk membantuku. bangun, seperti bagaimana aku selalu membantu kamu saat kamu masih kecil, untuk belajar berjalan, aku mohon jangan bosan denganku, ketika aku terus mengulangi apa yg kukatakan seperti kaset rusak, aku harap kamu terus mendengarkan aku, tolong jgn mengejekku atau bosan mendengarkanku, apakah kamu ingat ketika kamu masih kecil dan kamu ingin sebuah balon? kamu mengulangi apa yg kamu mau berulang2 sampai kamu mendapatkan apa yg kamu inginkan, maafkan jg bauku, tercium seperti orang yg sudah tua,aku mohon jgn memaksaku untuk mandi, tubuhku lemah, orang tua mudah sakit karena mereka rentan terhadap dingin. aku harap aku tidak terlihat kotor bagimu, apakah kamu ingat ketika kamu masih kecil? aku selalu mengejar2 kamu karna kamu tidak ingin mandi, aku harap kamu bisa bersabar denganku ketika aku selalu rewel, ini semua bagian dari menjadi tua kamu akan mengerti ketika kamu tua, dan jika kamu memiliki waktu luang, aku harap kita bisa berbicara, bahkan untuk beberapa menit, aku selalu sendiri sepanjang waktu, dan tidak memiliki seseorang pun untuk diajak berbicara, aku tau kamu sibuk dengan pekerjaanmu, bahkan jika kamu tidak tertarik dengan ceritaku, aku mohon berikan waktu untuk bisa bersamamu, apakah kamu ingat waktu kamu kecil? aku selalu mendengarkan apapun yg kamu bicarakan tentang segala mainanmu, maaf ketika saatnya tiba, dan saat aku hanya terbaring karena sakit dan sakit, kalau saja aku mengompol atau membuat berantakan, aku berharap kamu memiliki kesabaran untuk merawatku, selama beberapa saat terakhir dalam hidupku, aku mungkin tidak akan bertahan hidup lebih lama, ketika waktu kematianku datang, aku harap kamu selalu memegang tanganku, dan memberikan kekuatan untuk menghadapi kematian, dan jangan khawatir wahai anakku, ketika aku bertemu dengan sang pencipta, aku akan berbisik kepadanya agar senantiasa memberikan berkah kepadamu dan meberikan kesehatan kepadamu..... salam sayang dari AYAH dan IBU..... sampai jumpa lagi wahai anakku.....
TERHARU LOH ....

sepucuk surat dari ibu dan ayah, anaku ketika aku semakin tua aku berharap kamu memahami dan memiliki kesabaran untuku, suatu ketika aku memecahkan piring atau menumpahkan sup diatas meja karena penglihatanku berkurang, aku berharap kamu tidak memarahiku, orangtua itu sensitif selalu merasa bersalah saat kamu berteriak, ketika pendengaranku semakin memburuk dan aku tidak bisa mendengar apa yg kamu katakan, aku harap kamu tidak memanggilku tuli, mohon ulangi apa yg kamu katakan atau menuliskannya, maaf anakku, aku semakin tua, ketika lututku mulai melemah, aku harap kamu memiliki kesabaran untuk membantuku. bangun, seperti bagaimana aku selalu membantu kamu saat kamu masih kecil, untuk belajar berjalan, aku mohon jangan bosan denganku, ketika aku terus mengulangi apa yg kukatakan seperti kaset rusak, aku harap kamu terus mendengarkan aku, tolong jgn mengejekku atau bosan mendengarkanku, apakah kamu ingat ketika kamu masih kecil dan kamu ingin sebuah balon? kamu mengulangi apa yg kamu mau berulang2 sampai kamu mendapatkan apa yg kamu inginkan, maafkan jg bauku, tercium seperti orang yg sudah tua,aku mohon jgn memaksaku untuk mandi, tubuhku lemah, orang tua mudah sakit karena mereka rentan terhadap dingin. aku harap aku tidak terlihat kotor bagimu, apakah kamu ingat ketika kamu masih kecil? aku selalu mengejar2 kamu karna kamu tidak ingin mandi, aku harap kamu bisa bersabar denganku ketika aku selalu rewel, ini semua bagian dari menjadi tua kamu akan mengerti ketika kamu tua, dan jika kamu memiliki waktu luang, aku harap kita bisa berbicara, bahkan untuk beberapa menit, aku selalu sendiri sepanjang waktu, dan tidak memiliki seseorang pun untuk diajak berbicara, aku tau kamu sibuk dengan pekerjaanmu, bahkan jika kamu tidak tertarik dengan ceritaku, aku mohon berikan waktu untuk bisa bersamamu, apakah kamu ingat waktu kamu kecil? aku selalu mendengarkan apapun yg kamu bicarakan tentang segala mainanmu, maaf ketika saatnya tiba, dan saat aku hanya terbaring karena sakit dan sakit, kalau saja aku mengompol atau membuat berantakan, aku berharap kamu memiliki kesabaran untuk merawatku, selama beberapa saat terakhir dalam hidupku, aku mungkin tidak akan bertahan hidup lebih lama, ketika waktu kematianku datang, aku harap kamu selalu memegang tanganku, dan memberikan kekuatan untuk menghadapi kematian, dan jangan khawatir wahai anakku, ketika aku bertemu dengan sang pencipta, aku akan berbisik kepadanya agar senantiasa memberikan berkah kepadamu dan meberikan kesehatan kepadamu..... salam sayang dari AYAH dan IBU..... sampai jumpa lagi wahai anakku.....

Aku tak mengerti
apa yang kurasa
rindu yang tak pernah
begitu hebatnya
* aku mencintaimu
lebih dari yang kau tahu
meski kau takkan pernah tahu
aku persembahkan
hidupku untukmu
telah ku relakan
hatiku padamu
namun kau masih bisu
diam seribu bahasa
dan hati kecilku bicara
reff : baru kusadari
cintaku bertepuk sebelah tangan
kau buat remuk sluruh hatiku
semoga aku akan memahami
sisi hatimu yang beku
semoga akan datang keajaiban
hingga akhirnya kaupun mau
repeat *reff

Rabu, 16 November 2011

Tentang kelas ku      :
Kelas yang berwarna pink yang bergravitikan smile - smile cute itu adalah kelas ku . Yang beranggotakan 46 orang yang mempunyai karakter yang berbeda - beda \(wajar)/
Hampir Setengah tahun ku berada di sini aku mulai bisa menebak karakter anak di kelasku.
Perlu di ketahui loh di kelas X-9 laki-laki hanya ada 11 berbeda dengan laki-laki yang berada di kelas lain haha~mayoritas cewek~